Postingan

Perjalanan Pendidikan Guru Penggerak: Refleksi dan Koneksi Antar Modul dalam Penerapan Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai   Anggi Jayadi Anggi955@guru.sma.belajar.id SMAN 1 Pagelaran   ABSTRAKSI Artikel ini mengeksplorasi perjalanan seorang peserta Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan XI dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang bertugas di SMAN 1 Pagelaran. Fokus artikel ini adalah menghubungkan modul-modul utama PGP, mulai dari Modul 1 tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, Modul 2 tentang pembelajaran sosial-emosional, hingga Modul 3.1 yang menekankan pengambilan keputusan berbasis kebijakan dan nilai-nilai. Program ini bertujuan untuk membentuk pemimpin pembelajaran yang mampu memberdayakan siswa melalui praktik pembelajaran yang memerdekakan. Selama proses pembelajaran, peserta PGP juga dilatih dalam coaching yang efektif dengan pendamping atau fasilitator, yang membantu merefleksikan dan menguji efektivitas keputusan-keputusan yang diambil. Filosofi Ki Haj

SINGA BETINA BUKAN HIASAN

Gambar
      KING OF JUNGGLE  Oleh: MC 29.309.12 MWH Tulisan ini di buat pada tahun 2018 "Aku berlindung kepada Alloh Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dari godaan syetan yang terkutuk, dari kegilaan dan kesombongannya, serta dari syair-syairnya". (al-Jami’ li Ahkamil Qur’an  oleh Imam al-Qurthubi 1/62,  Tafsirul Qur’an al-Azhim  oleh Ibnu Katsir 1/111-113,  Sifat Sholat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  hal. 68 dan  Irwaul Gholil  1/341 keduanya oleh Syaikh Muhammad Nashirudin al-Albani).           Pergeseran dominasi gender di kalangan adventurian menjadi bahasan hangat diskusi senja yang berteman kopi hitam mengantarkan mentari yang akan segara berselimut. Fenomena pembalik sekumpulan Intelektual Mahasiswa pencinta alam lingkungan kampus di pusat bumi priangan diwarnai generasi kader dengan dominasi yang baru. Evolusi kader ini dipengaruhi dari salah satu maraknya pencitraan sebuah gambar yang bertebaran di media sosial tentang indahnya sudut poto yang diambil dari

KONSIDERAN

Gambar
TENTANG KEPUTUSAN Isi surat keputusan : Surat Keputusan berisi tiga hal pokok, yaitu  konsiderans, desideratum  dan  diktum. Konsiderans Konsiderans  adalah bagian surat keputusan yang berisi hal-hal yang menjadi pertimbangan pembuatan surat keputusan. Yang dimuat dalam  konsiderans  adalah nama undang-undang, keputusan terdahulu, peraturan, usul, dan saran yang dirinci kedalam sub topik  menimbang ,  mengingat ,  membaca , mendengar  dan  memperhatikan . Keberadaan konsiderans bagi sebuah surat keputusan bersifat wajib karena dalam konsiderans itulah tertera landasan hukum (statuta) setiap surat keputusan. Isi konsiderans minimal dua, maksimal lima. Dari kelima sub topik tersebut diatas,  yang paling penting dan harus dipakai dalam setiap keputusan adalah sub topik  menimbang  dan  mengingat . Subtopik  menimbang  berisi hal-hal yang menjadi pertimbangan perlunya dibuat surat keputusan ( to consider = menimbang ). Dalam subtopik menimbang dijelaskan bahwa dengan pertimbangan tertentu

NEGARA PASUNDAN

Gambar
TERBENTUKNYA NEGARA PASUNDAN  Keadaan Indonesia pasca Proklamasi Kemerdekaan Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan oleh Soekarno dan Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 nampaknya merupakan awal dari Revolusi Indonesia . Setelah proklamasi, nampaknya Jepang segera mengadakan reaksi. Atas perintah Panglima militer Jepang di Jawa , Maeda beserta seluruh stafnya ditangkap, dan pengumuman kemerdekaan yang dikirimkan lewat pos ke seluruh Indonesia dirobek oleh Kempetai. Selanjutnya, Jepang membubarkan PETA, Heiho, dan semua organisasi Indonesia bersenjata. Pada tanggal 19 Agustus 1945 Soekarno dan Hatta mengadakan rapat besar di lapangan Ikada. Tidak hanya itu, perjungan utnuk memperoleh kemerdekaan utuh terus diusahakan. Unit-unit PETA menolak untuk melucuti senjatanya dan melawan Jepang. Setelah itu pun terjadi banyak perlawanan dan pemberontakan. Tak hanya itu, pembentukan pemerintah untuk Republik yang baru pun segera dilakukan sebagai tindak lanjut dari Proklamasi. Pertempuran Indonesia